Biografi Ustadz Adi Hidayat

Ustaz Adi Hidayat adalah salah satu ulama terkemuka di Indonesia yang dikenal luas melalui dakwahnya yang mendalam dan mudah dipahami. Lahir pada 11 September 1984 di Pandeglang, Banten, Ustaz Adi Hidayat telah menjadi sosok yang berpengaruh dalam dunia keislaman di Indonesia. Saat ini, ia menjabat sebagai Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk periode 2022–2027. Selain aktif berdakwah, Ustaz Adi Hidayat juga mendirikan Quantum Akhyar Institute pada tahun 2013 dan memiliki kanal YouTube bernama Adi Hidayat Official yang didirikan pada tahun 2016. Melalui kanal tersebut, ia menyebarkan ilmu agama kepada jutaan penonton di seluruh dunia.
Kehidupan Awal dan Pendidikan
Ustaz Adi Hidayat merupakan putra dari pasangan Warso Supena dan Hj. Rafiah Akhyar. Ia dilahirkan di Pandeglang, Banten, dan merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Adik-adiknya bernama Ade Rahmat, Neng Inayatin, Ima Rakhmawati, dan Ita Haryati. Sejak kecil, Ustaz Adi Hidayat telah menunjukkan kecerdasan dan ketekunan dalam menuntut ilmu. Ia memulai pendidikan formalnya di TK Pertiwi Pandeglang pada tahun 1989 dan lulus dengan predikat siswa terbaik.
Pendidikan dasar Ustaz Adi Hidayat dimulai di SDN Karaton 3 Pandeglang hingga kelas III, kemudian ia pindah ke SDN III Pandeglang hingga lulus. Di kedua sekolah ini, ia selalu meraih predikat siswa terbaik dan bahkan dimasukkan ke dalam kelas unggulan yang menghimpun siswa-siswa berprestasi di Pandeglang. Selain sekolah formal, Ustaz Adi Hidayat juga menempuh pendidikan agama di Madrasah Salafiyah Sanusiyah Pandeglang hingga tamat pada tahun 1997.
Pada masa kecilnya, Ustaz Adi Hidayat sudah menunjukkan bakat dalam bidang keagamaan. Ia sering menjadi penceramah cilik dalam acara-acara keagamaan, termasuk saat wisuda santri. Meskipun sebenarnya ia berkesempatan untuk masuk ke SMP Negeri 1 Pandeglang, sebuah sekolah unggulan, orang tuanya memilih untuk memasukkan anaknya ke sekolah agama setelah mengalami mimpi bertemu Nabi Muhammad. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh agama dalam kehidupan keluarga Ustaz Adi Hidayat.
Pendidikan Menengah dan Pesantren
Pada tahun 1997, Ustaz Adi Hidayat melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut. Di pesantren ini, ia menempuh pendidikan Madrasah Tsanawiyah hingga Aliyah. Pondok Pesantren Darul Arqam dikenal sebagai lembaga pendidikan yang memadukan kurikulum agama dan umum secara proporsional. Di sinilah Ustaz Adi Hidayat mendapatkan bekal dasar dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu umum.
Guru utama Ustaz Adi Hidayat di pesantren adalah Buya K.H. Miskun as-Syatibi, seorang ulama yang sangat berpengaruh dalam membentuk kecintaan Ustaz Adi Hidayat terhadap Al-Qur’an dan pendalaman ilmu agama. Selama menempuh pendidikan di pesantren, Ustaz Adi Hidayat meraih banyak penghargaan, baik di tingkat pesantren, kabupaten, maupun provinsi. Ia juga pernah menjadi utusan termuda dalam program Daurah Tadribiyyah dari Universitas Islam Madinah yang diselenggarakan di Ponpes Taruna Al-Qur’an Yogyakarta.
Selain aktif dalam kegiatan keagamaan di pesantren, Ustaz Adi Hidayat juga sering dilibatkan oleh pamannya, KH. Rafiuddin Akhyar, pendiri Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia di Banten, dalam berbagai misi dakwah di wilayah Banten. Hal ini semakin memperkaya pengalaman dakwahnya sejak muda.
Pendidikan Tinggi di Libya
Setelah lulus dari pesantren, Ustaz Adi Hidayat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Pada tahun 2003, ia diterima di Fakultas Dirasat Islamiyyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui jalur PMDK (Penelusuran Minat dan Kemampuan). FDI UIN Syarif Hidayatullah bekerja sama dengan Universitas Al-Azhar Kairo, sehingga Ustaz Adi Hidayat berkesempatan untuk belajar di lingkungan akademik yang berkualitas.
Namun, pada tahun 2005, Ustaz Adi Hidayat mendapatkan undangan khusus untuk melanjutkan studinya di Kuliyyah Dakwah Islamiyyah di Libya. Meskipun harus meninggalkan program FDI dengan IPK yang sangat memuaskan (3,98), ia memutuskan untuk menerima tawaran tersebut. Di Libya, Ustaz Adi Hidayat belajar intensif berbagai disiplin ilmu, termasuk Al-Qur’an, Hadis, Fikih, Ushul Fikih, Tarikh, dan Bahasa Arab.
Selama di Libya, Ustaz Adi Hidayat juga belajar langsung (talaqqi) kepada para masyayikh (guru) yang memiliki sanad keilmuan yang jelas. Beberapa gurunya antara lain Syaikh Dukkali Muhammad al-‘Alim (muqri internasional), Syaikh Ali al-Libiy (Imam Libya untuk Eropa), dan Syaikh Ali Ahmar Nigeria (riwayat Warsy). Ia juga mempelajari ilmu tajwid dari Syaikh Usamah dan ilmu tafsir dari Syaikh Tanthawi Jauhari (Grand Syaikh Al-Azhar).
Karier dan Aktivitas Dakwah
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Libya, Ustaz Adi Hidayat kembali ke Indonesia pada tahun 2011. Ia kemudian mengasuh Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Hikmah di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Dua tahun kemudian, ia pindah ke Bekasi dan mendirikan Quantum Akhyar Institute, sebuah yayasan yang bergerak di bidang studi Islam dan pengembangan dakwah. Yayasan ini memiliki berbagai program, termasuk Sekolah Terbuka UAH, Kaderisasi Ulama, dan program-program pembelajaran lainnya.
Pada November 2016, Ustaz Adi Hidayat mendirikan Akhyar TV sebagai media dakwah utama. Melalui media ini, ia menyebarkan ilmu agama kepada masyarakat luas. Selain itu, Ustaz Adi Hidayat juga aktif menulis dan telah menghasilkan beberapa karya dalam bahasa Arab dan Indonesia. Beberapa bukunya telah menjadi rujukan bagi banyak orang yang ingin mendalami ilmu agama.
Ustaz Adi Hidayat dikenal sebagai ulama yang mampu menyampaikan materi keagamaan dengan cara yang mudah dipahami. Ceramah-ceramahnya banyak diminati oleh masyarakat, baik secara langsung maupun melalui media sosial seperti YouTube dan Instagram. Akun YouTube-nya, Adi Hidayat Official, telah memiliki jutaan subscriber, dan video-videonya sering kali menjadi viral.
Kehidupan Pribadi
Ustaz Adi Hidayat menikah dengan Shufairok, yang akrab disapa Mbak Iir, asli Lasem, Rembang. Pasangan ini dikaruniai lima orang anak, yaitu Muhammad Hamil Quran, Amelia Habibatul Musthofa, Muhammad Abdullah Amali (lahir 2019), Rabi’ati Khairatun Hisan (lahir 2021), dan Amira Rafi’ati Muslimah (lahir 2022). Keluarga Ustaz Adi Hidayat dikenal sebagai keluarga yang harmonis dan religius.
Penghargaan dan Gelar Kehormatan
Ustaz Adi Hidayat telah menerima beberapa gelar kehormatan (honoris causa) atas kontribusinya dalam bidang dakwah dan pendidikan. Pada tahun 2019, ia menerima gelar doktor honoris causa dalam bidang sains, kerja profesional kebudayaan, dan diseminasi di masyarakat Arab dari International Astrolabe University. Ia juga menerima gelar serupa dalam bidang pelayanan masyarakat dan dakwah Islam internasional dari Passion International University of America.
Pada tahun 2023, Ustaz Adi Hidayat kembali dianugerahi gelar doktor honoris causa dalam bidang manajemen pendidikan Islam dari Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta. Gelar-gelar ini merupakan pengakuan atas dedikasi dan kontribusinya dalam menyebarkan ilmu agama dan membina masyarakat.
Karya-Karya Ustaz Adi Hidayat
Ustaz Adi Hidayat telah menulis beberapa buku dalam bahasa Arab dan Indonesia. Beberapa karyanya antara lain:
- Konsep ESQ dalam Al-Qur’an – Buku ini membahas tentang konsep Emotional Spiritual Quotient (ESQ) yang diambil dari perspektif Al-Qur’an.
- Tafsir Juz Amma – Sebuah buku tafsir yang membahas surat-surat pendek dalam Al-Qur’an.
- Fikih Kontemporer – Buku ini membahas berbagai masalah fikih yang relevan dengan kehidupan modern.
- Bahasa Arab untuk Pemula – Sebuah panduan belajar bahasa Arab yang dirancang untuk pemula.
Karya-karya Ustaz Adi Hidayat telah menjadi rujukan bagi banyak orang yang ingin mendalami ilmu agama. Selain itu, ia juga aktif mengisi berbagai seminar dan dialog keagamaan di dalam dan luar negeri.
Ustaz Adi Hidayat adalah sosok ulama yang memiliki dedikasi tinggi dalam menyebarkan ilmu agama. Melalui berbagai media, termasuk YouTube dan buku-bukunya, ia telah berhasil menjangkau jutaan orang. Kehidupan dan perjalanan pendidikannya yang penuh dengan prestasi menjadikan Ustaz Adi Hidayat sebagai salah satu ulama terkemuka di Indonesia. Dengan gaya dakwah yang mudah dipahami, ia terus menginspirasi banyak orang untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memahami ajaran Islam dengan lebih baik.