Sosial dan Budaya

Sejarah, Gerakan dan Makna Tari Piring: Lengkap dengan Keunikannya

Sebuah karya seni menjadi menarik dengan properti tak biasa, salah satunya tari piring. Tarian begitu istimewa dan lain daripada yang lain karena menggunakan properti berupa piring. Piring, biasa digunakan sebagai alas makan beralih fungsi menjadi bagian dari tarian.

Tak heran tarian piring sebagai salah satu kebudayaan lokal yang harus terus dilestarikan. Berbagai seluk beluk dari mana tarian berasal, sejarah, asal, pencipta, gerakan, busana, makna dan keunikan tarian dapat cek selengkapnya dalam artikel berikut.

Sejarah, Asal dan Pencipta Tarian Piring

Mengenal tarian piring rasanya lebih afdol jika mengetahui secara detail tentang asal muasal tarian ini. Sejarah memberikan cerita keberadaan tarian yang telah lama ada. Selain itu perkembangannya memiliki kisah unik.

Beberapa hal terkait sejarah dan asal serta pencipta tarian ini antara lain:

1. Asal Tarian Piring

Indonesia kaya akan seni budaya lokal yang terus dilestarikan seperti halnya tarian khas piring. Tari piring berasal dari Sumatera tepatnya Minangkabau, Kota Solok, Provinsi Sumatera Barat. Konon, tarian nan apik ini sudah ada sejak 800 tahun yang lalu.

2. Sebagai Ritual Rasa Syukur

Tarian piring merupakan tarian tradisional sebagai wujud syukur terhadap para dewa dewi yang telah memberikan panen berlimpah. Terutama pada Dewi Sri sebagai Dewi Padi sebagai lambang kemakmuran.

3. Tarian Terwakili oleh Para Gadis

Zaman dulu, tarian terwakili para gadis yang membawa sesajen berupa makanan yang tersaji di atas piring. Kemudian gerak gemulai penari bersama liukan piring sesuai irama musiknya. Khas dan unik, tarian selalu dinanti penonton dalam setiap pertunjukannya.

4. Tarian Berubah Fungsi

Awalnya karena Sriwijaya jatuh ke tangan Majapahit pada abad ke-16. Penyebaran yang terjadi membuat rakyat Sriwijaya berpencar ke negeri Melayu dan sekitarnya.

Setelah proses masuknya Islam ke Minangkabau, tarian mulai berubah fungsi yang awalnya memuja Dewa menjadi kesenian masyarakat. Tarian kemudian berkembang saat acara adat Minangkabau atau acara khusus.

5. Pencipta Tarian Piring

Tarian memiliki gerakan tersendiri yang sistematis dan memiliki banyak makna. Untuk menciptakannya membutuhkan kreativitas luar biasa. Pencipta tari piring adalah Huriah Adam, seniman terkenal asal Minangkabau dengan gerakan luar biasa.

Saking cintanya pada tari tradisional, seniman kondang ini juga telah banyak menghasilkan tarian indah. Gerakan khas setiap tarian memberikan setiap makna dengan filosofi kehidupan yang bagus untuk diteladani.

6. Pertunjukan Seni

Seiring berjalannya waktu, tarian yang awalnya pertunjukannya saat acara adat mulai berubah ke acara pernikahan, khitanan atau pengangkatan penghulu. Kemudian semakin sering tampil dalam acara budaya, pembukaan konferensi dan lain sebagainya.

Pada karya budaya dan tarian, selalu menyisipkan gerakan tak biasa dan berbeda satu sama lain. Meskipun ada dasar tertentu yang membuat gerak dasar ini tetap ada.

Baca juga: Tari Payung: Sejarah, Properti dan Asal Tari Payung

Gerakan Tarian Piring

Penari perlu berlatih untuk penampilan terbaik dalam pertunjukannya. Pada gerakan yang dihafal, membutuhkan konsentrasi dan tidak semua orang mampu melakukannya dengan baik. Pola lantai tari piring adalah garis lurus dan garis lengkung.

Keunggulan dengan pilihan pola lantai dalam sebuah tarian adalah:

  • Memperjelas gerakan yang dilakukan penari dan memperkuat tampilan.
  • Secara keseluruhan mampu menciptakan karakteristik gerak sistematis.
  • Dapat memberikan penekanan pada penokohan tertentu yang akan ditnjolkan dalam tarian tersebut.
  • Pembentukan komposisi yang tepat dan pas sesuai dengan ruang pertunjukan.
  • Dapat memperindah tarian piring yang dilakukan.

Adapun garis tersebut horizontal, vertikal, spiral, lingkaran kecil dan lingkaran besar. Penari memiliki ketinggian pada level bawah, sedang dan atas. Gerakan khas dengan berbagai gaya tertentu yang memiliki makna khusus.

Gerakan dan penjelasan tarian piring antara lain:

1. Pasambahan

Gerakan awal oleh penari pria dengan pengejawantahan sebagai ungkapan rasa syukur pada sang pencipta. Dengan gerak istimewa ini menjadi dasar permohonan agar tarian berjalan lancar mulai awal hingga selesai.

2. Singanjuo

Kisah tarian berawal pada pagi hari oleh  penari wanita. Penggambarannya berupa sosok lemah lembut dan lemah gemulai gerakannya.

3. Mencangkul dan Menyiang

Penggambaran sebagai tarian seorang petani sedang mencangkul sawah. Kelanjutannya adalah gerakan menyiang yang artinya penokohan petani sedang membersihkan sawah atau menyiangi rumput.

4. Membuang Sampah dan Memagar

Gerakan sebagai penjelasan tari piring dalam memperagakan aktivitas petani sedang membuang sampah setelah menyiangi rumput. Dilanjutkan dengan memagar artinya membuat pagar agar tanaman terlindung dari para perusak.

5. Bertanam dan Melepas Lelah

Pada gerakan ini menjadi penggambaran petani sedang menanam padi dilanjutkan beristirahat setelah capek bertanam padi.

6. Gotong Royong

Selain gerakan yang memperlihatkan kegiatan petani dari awal hingga menanam padi ada pula gerak gotong royong. Gotong royong menjadi gerakan penggambaran petani baik pria atau wanita melakukan panen padi secara gotong royong.

7. Menginjak Pecahan Piring

Momen tarian pada bagian akhir sangat ditunggu adalah menginjak pecahan piring. Ada beberapa gerakan menarik sebelum pada akhir pementasan para penari.

Sebetulnya bukan hanya tujuh gerak tari piring saja. Pilihan pola lantai yang tepat dan pas menjadikan tarian menarik sesuai area tempat sehingga penonton ingin melihatnya hingga tuntas.

Busana Tari Piring

Bukan hanya properti dan gerakannya saja saat pentas tarian. Untuk mendukung tarian tampil sangat eksentrik dan menarik, membutuhkan busana tarian khusus. Baik pria dan wanita berbeda dan aksesorisnya juga beragam.

Busana tari piring secara lebih detail adalah sebagai berikut:

1. Penari Pria

Ciri khas adat Minangkabau sangat terasa dalam kostum penari piring. Dapat dilihat dari atasan atau bawahannya.

  • Rang mudo, adalah baju atasan berupa lengan panjang.
  • Terdapat hiasan emas atau renda emas, biasa pula disebut sebagai hiasan missia yang mempercantik tampilan dan terlihat mencolok.
  • Celana besaran gelombang untuk bagian bawah dengan bagian tengah memiliki ukuran besar.
  • Perlu diperhatikan pemilihan warna untuk celana dan atasan agar seragam dan enak dilihat.
  • Mengenakan aksesoris tambahan yaitu seper sisampek dan cawek pinggang. Cawek pinggang adalah kain mirip kain songket kemudian diikatkan pada pinggang.
  • Penggunaan rumbai-rumbai dengan panjang sampai lutut.
  • Destar atau penutup kepala yang terbuat dari kain songket dan membentuk segitiga sehingga lebih menarik tampilan.

2. Penari Wanita

Tak ubahnya penari pria, penari wanita memiliki kostum khas saat tampil, antara lain:

  • Penari mengenakan baju kurung yang merupakan  pakaian khas Minangkabau. Baju terbuat dari kain satin dan beludru yang memperlihatkan elegan dan indahnya tarian.
  • Selendang dari kain songket sebagai hiasan pada bagian bahu kiri.
  • Penutup kepala mirip tanduk atau disebut sebagai tikuluak tanduak palapak yang terbuat dari kain songket. Aksesoris kepala memperindah gerakan ketika meliukkan tubuh dengan gemulai.
  • Penari mengenakan aksesoris lain yaitu kalung gadang dan kalung rumbai.
  • Mengenakan subang atau anting khas daerah Minang. Subang ini terlihat megah dan elegan sehingga penampilan penari di panggung terkesan istimewa.

Busana baik pria atau wanita memang berbeda dan pemilihan warnanya harus tepat. Sedikit mencolok tapi terlihat indah dan menjadi pusat perhatian saat tampil di panggung.

Jumlah penari tari piring pada umumnya ganjil, antara tiga hingga 7 orang penari. Penari akan memberikan tampilan dengan gerakan urut dan sesuai alur. Ada cerita yang menceritakan gerakan tarian tersebut sehingga memberi kesan mendalam bagi penontonnya.

Filosofi Tarian Piring

Tari Piring

Melalui gerakan khas yang beberapa di antaranya telah tersebut di atas, tarian piring memiliki makna filosofi mendalam. Setiap gerakan dengan arti dan makna tertentu yang merupakan sebuah cerita dengan alur yang urut.

Jumlah penari dengan berkelompok dan ganjil memberikan warna lain dalam tarian tradisional ini. Karya seni dengan kandungan filosofi budaya ini memiliki arti yang dalam, antara lain:

1. Piring

Properti tari piring adalah piring yang biasa digunakan sebagai wadah untuk makan. Susunan piring ke atas menunjukkan simbol ke atas (Sang Pencipta). Artinya mengungkap rasa syukur terhadap Tuhan.

2. Kerja Sama

Kerja sama dalam bermasyarakat disebut pula gotong royong, artinya gerakan tari adalah simbol kerja sama. Kerjasama yang baik akan menciptakan hasil optimal dan sesuai kebutuhan.

3. Cara Bercocok Tanam

Tarian menceritakan tentang cara bercocok tanam menanam padi. Mulai dari persiapan mengolah lahan, menyiangi rumput, membersihkannya dan menanam padi.

4. Cara Panen

Pada akhirnya koreografi tarian tentang cara panen yang berhubungan dengan kerja sama dan gotong royong. Hasil panen merupakan hasil dari kerja keras dalam bercocok tanam.

5. Makanan Lezat

Tarian dengan piring artinya berisikan makanan lezat hasil dari panen padi sehingga warga makmur. Persembahan sebagai rasa syukur dengan kemakmuran yang diberikan sang pencipta.

6. Lempar Piring

Tarian yang berasal dari Sumatera mengungkapkan kegembiraan dengan atraksi lempar piring. Luapan kegembiraan dengan panen melimpah dan kemakmuran yang didapatkan.

7. Tanpa Luka

Pada bagian akhir terdapat pecah piring ke tanah yang sangat menarik perhatian. Akan tetapi penari tidak terluka yang membentuk filosofi sangat dalam. Artinya melambangkan kesucian dan niat penari ketika menampilkan tarian piring.

Genggaman piring pada kedua tangan memang sesuatu sekali pada tarian ini. Penari harus konsentrasi penuh untuk tampilan terbaik. Membutuhkan latihan secara kontinyu baik untuk penari wanita atau pria.

Selain itu, tarian  piring memiliki keunikan yang berbeda dari lainya. Keunikan inilah yang membuat tarian ini meskipun sering dilihat tidak pernah membosankan karena sangat unik.

Keunikan Tarian Piring

Sebetulnya setiap tarian memiliki keistimewaannya sendiri, tak ubahnya keunikan tari piring. Koreografi unik dan properti tak kalah epik membuatnya menarik di mata penonton yang melihat. Dalam banyak sisi, tarian piring memiliki keunikan yang sangat istimewa, yaitu:

1. Properti

Sebuah tarian akan terlihat biasa saja jika tanpa menggunakan properti tertentu. Nah, daya tarik utama yang tak terbantahkan dan spesial adalah properti berupa piring. Kenapa memilih pring?

  • Adaya sejarah tentang piring yang telah diterangkan sebelumnya.
  • Ide kreatif dengan daya seni berupa properti piring menciptakan perbedaan mencolok dan menarik.
  • Sejarah yang tercipta dengan akhir tarian yang sangat ditunggu penonton.

2. Gerakan Piring Tidak Jatuh

Memperhatikan tarian ini memang tak ada bosannya. Koreografi sangat apik dan tepat pada setiap pilihannya. Misalnya saja:

  • Kedua tangan menggenggam piring dan meliukkan sesuai iringan musik. Mengayunkan, memutarnya, menaikkan, menurunkan, bukanlah hal mudah.
  • Meskipun demikian penari mampu melakukannya dengan baik sehingga tidak sampai terjatuh.
  • Jika tidak fokus, tentunya tidak mudah melakukan gerakan dengan piring ini.
  • Membutuhkan latihan secara kontinyu untuk hasil terbaik dalam penggunaan properti berupa piring.

Ciri khas seperti ini menimbulkan daya tarik tersendiri dalam menarik penonton. Dalam penampilannya selalu menunggu hingga tarian selesai karena ada kejutan lain pada akhir tarian ini.

3. Iringan Khas

Setiap tarian bak tradisional atau modern diikuti iringan khas. Baik berupa gamelan atau musik lokal daerah tersebut. Iringan musik yang menyertai tari piring juga istimewa.

Musiknya Penayuhan, terdiri dari beberapa gabungan alat musik, yaitu:

  • Gong, yang berfungsi untuk memandu gerakan penari dan menentukan langkah penari sehingga gerakannya tepat dan selaras satu sama lain.
  • Rebana dengan suara khasnya mampu memberi kesan berbeda dalam setiap tampilan tarian piring.
  • Talempong dan saluang, memberikan kesan semarak dan meriah untuk tarian piring dalam setiap pertunjukannya.

Selain musik khas terdapat lagu yang biasa menemani iringan tempo musik ini, yaitu:

  • Takhian Sai Tiusung
  • Takhi Pikhing Khua Belas

Masih banyak lagi lainnya sebagai tambahan menariknya tarian piring. Iringan tari piring merupakan padu padan alat musik daerah menciptakan keselarasan ritme yang enak didengar.

4. Denting Cincin dan Piring

Keunikan lain tarian piring adalah penari menggunakan properti lain selain piring yaitu cincin. Keunikan properti ini adalah:

  • Cincin terbuat dari tempurung kemiri yang dilubangi sebagai penghasil bunyi.
  • Penari mengenakannya pada ujung jari telunjuk.
  • Pada tariannya posisi cincin mempermudah penari melakukan pengetukan pada bagian dasar piring. Ketukan menghasilkan dentingan saura cincin pada piring yang dibawa.
  • Menciptakan suasana kegembiraan saat musim panen tiba pada gerakan tertentu.
  • Denting cincin dan piring memiliki fungsi menunjukkan aksentuasi gerakan yang selaras.
  • Sebagai pelengkap iringan musik tradisional yang mengiringi.
  • Suara dentingan menciptakan kemeriahan suasana tarian dan mampu menarik penonton untuk terus melihat tarian hingga akhir.

5. Piring Dilempar ke Lantai

Pada bagian akhir pertunjukan penonton selalu menanti khas tarian ini. Yaitu penari menghempaskan atau melempar piring yang digunakan menari ke tanah. Hasilnya, piring dari beling akan pecah berserakan.

Selanjutnya penari akan menari di atas pecahan piring sehingga terlihat istimewa. Kerennya lagi saat menari di atas pecahan piring penari tidak terluka. Tentu saja karena sudah terlatih dan aman para penari melakukannya.

Tarian yang berasal dari Sumatera Barat ini memang memiliki keunikan yang tak dapat diabaikan begitu saja. Selain tariannya apik, menarik dan penarinya harus profesional. Jika tidak tentu tidak mudah menari di atas pecahan kaca piring.

Penutup

Tarian piring dari Sumatera Barat sebagai salah satu budaya lokal yang wajib dilestarikan. Memiliki keistimewaan tersendiri tarian dengan properti piring ini memiliki makna mendalam dalam setiap gerakan.

Selain itu filosofi yang terkandung dalam tari piring salah satunya gotong royong dan bersyukur atas limpahan nikmat sang pencipta. Dengan terus melestarikannya budaya lokal tidak akan mudah tergerus karena merupakan karya seni yang luar biasa indah.

Jadi itu adalah penjelasan lengkap mengenai tari piring, mulai dari sejarah sampai keunikannya. Bagaimana, apakah Anda sekarang jadi paham makna dari tersebut? atau semakin tertarik mempelajarinya? Semoga informasi di atas bermanfaat!

Related Articles

Back to top button