Doa Meminta Hujan dalam Islam: Dalil, Tata Cara, dan Keutamaannya

Hujan merupakan salah satu nikmat besar yang Allah berikan kepada makhluk-Nya. Air hujan menjadi sumber kehidupan bagi manusia, hewan, dan tumbuhan. Dalam Islam, ketika musim kemarau panjang atau kekeringan melanda, umat Muslim dianjurkan untuk berdoa meminta hujan. Doa meminta hujan disebut istisqa’, yang merupakan bentuk permohonan kepada Allah agar menurunkan rahmat-Nya berupa hujan yang membawa keberkahan.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang doa meminta hujan, dalil-dalil dari Al-Qur’an dan Hadits, tata cara pelaksanaannya, serta keutamaan berdoa kepada Allah dalam keadaan apa pun.
Dalil Al-Qur’an tentang Doa Meminta Hujan
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an tentang kuasa-Nya menurunkan hujan dan pentingnya berdoa kepada-Nya:
1. Surah Al-A’raf Ayat 57
وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَنْزَلْنَا بِهِ الْمَاءَ فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ ۚ كَذَٰلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتَىٰ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan), hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.”
Ayat ini menjelaskan bahwa hujan adalah tanda kekuasaan Allah yang menghidupkan tanah yang mati. Ini menunjukkan bahwa manusia harus senantiasa memohon kepada Allah ketika membutuhkan hujan.
2. Surah Nuh Ayat 10-11
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11)
“Maka aku (Nuh) berkata, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu.'”
Ayat ini mengajarkan bahwa istighfar (memohon ampun) dapat menjadi sebab turunnya hujan.
Hadits tentang Doa Meminta Hujan
Rasulullah SAW telah mengajarkan tata cara dan doa meminta hujan melalui beberapa hadits shahih:
Hadits Pertama: Shalat Istisqa’
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik:
أَنَّ رَجُلًا دَخَلَ الْمَسْجِدَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمٌ يَخْطُبُ فَاسْتَقْبَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمًا فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكَتْ الْمَوَاشِي وَانْقَطَعَتْ السُّبُلُ فَادْعُ اللَّهَ أَنْ يُغِيثَنَا فَرَفَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْهِ فَقَالَ اللَّهُمَّ اسْقِنَا اللَّهُمَّ اسْقِنَا اللَّهُمَّ اسْقِنَا قَالَ أَنَسٌ فَوَاللَّهِ مَا نَرَى فِي السَّمَاءِ مِنْ سَحَابٍ وَمَا بَيْنَنَا وَبَيْنَ سَلْعٍ مِنْ بَيْتٍ وَلَا دَارٍ فَطَلَعَتْ مِنْ وَرَائِهِ سَحَابَةٌ مِثْلُ التُّرْسِ فَلَمَّا تَوَسَّطَتْ السَّمَاءَ انْتَشَرَتْ ثُمَّ أَمْطَرَتْ فَوَاللَّهِ مَا رَأَيْنَا الشَّمْسَ سَبْعًا
“Seorang laki-laki masuk ke masjid pada hari Jum’at saat Rasulullah SAW sedang berkhutbah. Ia menghadap Nabi SAW sambil berdiri dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, binatang ternak telah binasa, dan jalan-jalan terputus (karena kekeringan). Berdoalah kepada Allah agar menurunkan hujan untuk kami.’ Maka Nabi SAW mengangkat kedua tangannya dan berdoa, ‘Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami.’ Anas berkata, ‘Demi Allah, saat itu kami tidak melihat awan di langit, dan tidak ada rumah atau bangunan antara kami dan bukit Sal’. Tiba-tiba muncul awan seperti perisai. Ketika awan itu berada di tengah langit, ia menyebar lalu turunlah hujan. Demi Allah, kami tidak melihat matahari selama seminggu.’”
Hadits ini menunjukkan keutamaan doa Nabi SAW dalam meminta hujan dan betapa cepatnya Allah mengabulkan permohonan hamba-Nya yang ikhlas.
Hadits Kedua: Doa Nabi SAW saat Meminta Hujan
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Aisyah RA:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
“Nabi SAW apabila melihat hujan, beliau berdoa, ‘Ya Allah, turunkanlah hujan yang bermanfaat.’”
Doa ini mengajarkan agar kita meminta hujan yang membawa kebaikan, bukan hujan yang merusak.
Tata Cara Shalat Istisqa’ (Shalat Meminta Hujan)
Shalat istisqa’ adalah shalat sunnah yang dilakukan untuk memohon hujan. Berikut tata caranya:
1. Waktu Pelaksanaan
Shalat istisqa’ dilaksanakan di pagi hari setelah matahari terbit, seperti waktu Dhuha.
2. Tempat Pelaksanaan
Disunnahkan dilakukan di tanah lapang, bukan di dalam masjid, agar lebih banyak orang yang ikut serta.
3. Tata Cara Shalat
Dilakukan sebanyak 2 rakaat seperti shalat sunnah biasa.
Pada rakaat pertama, setelah Al-Fatihah, disunnahkan membaca Surah Al-A’la.
Pada rakaat kedua, setelah Al-Fatihah, disunnahkan membaca Surah Al-Ghasyiyah.
Setelah shalat, imam menyampaikan khutbah dengan mengajak jamaah untuk bertaubat, beristighfar, dan memperbanyak sedekah.
4. Doa Setelah Shalat
Imam dan jamaah mengangkat tangan sambil membaca doa:
اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا مَرِيعًا نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ عَاجِلًا غَيْرَ آجِلٍ
“Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang menyuburkan, menyegarkan, bermanfaat, tidak membahayakan, segera, dan tidak tertunda.”
Adab dan Sunnah dalam Meminta Hujan
1. Memperbanyak Istighfar dan Taubat
Sebagaimana dalam Surah Nuh, istighfar adalah sebab turunnya hujan.
2. Bersedekah
Sedekah dapat mendatangkan rahmat Allah, termasuk hujan.
3. Berdoa dengan Sungguh-sungguh
Mengangkat tangan dan merendahkan diri di hadapan Allah.
4. Tidak Berputus Asa
Allah menguji kesabaran hamba-Nya, tetapi Dia pasti mengabulkan doa jika dilakukan dengan ikhlas.
Kisah Teladan dalam Meminta Hujan
Kisah Nabi Musa dan Bani Israil
Ketika Bani Israil mengalami kekeringan, Nabi Musa AS diperintahkan Allah untuk memimpin kaumnya berdoa. Setelah mereka bertaubat, Allah menurunkan hujan yang menyelamatkan mereka.
Kisah Umar bin Khattab
Pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, terjadi kemarau panjang. Beliau memimpin shalat istisqa’ dan berdoa dengan khusyuk hingga hujan turun dengan deras.
Penutup
Doa meminta hujan adalah bentuk tawakkal seorang hamba kepada Allah. Dengan berdoa, kita mengakui bahwa hanya Allah yang mengatur alam semesta. Marilah kita senantiasa memohon kepada-Nya dengan penuh keyakinan, karena Dia Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan doa.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menginspirasi kita untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah dalam setiap keadaan. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.



